Desa Jalur Patah, Bakal Menjadi Agrowisata Buah di Kuansing
Kuansing, Riau - Saat sekarang ini kawasan agrowisata buah di Kabupaten dan Singingi, Provinsi Riau masih sangat kurang. Padahal bila dibangun dan dikembangkan oleh masing-masing desa, tentu saja akan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat tempatan.
Desa Jalur Patah berada di jalur lintas Teluk Kuantan - Inderagiri Hulu, dan sangat potensi bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Bahkan juga terdapat pasar desa, yang letaknya cukup strategis karena berada di jalan lintas Teluk Kuantan - Inderagiri Hulu.
Sebagai desa yang berpenduduk 1.386 jiwa, sangat potensial bidang perkebunan, saat ini mulai melirik dan akan mengembangkan agrowisata buah di Kuansing, " ungkap Kepala Desa Jalur Patah Kecamatan Sentajo Raya, Fahrizal yang baru menjabat sejak tahun 2020 lalu.
Menurutnya, untuk mengembangkan potensi alam yang cukup besar tersebut, direncanakan Desa Jalur Patah akan membangun agrowisata buah, diatas lahan seluas dua setengah hektare, " ujar Kades yang penuh ide kreatif tersebut.
Dikatakannya, untuk mewujudkan agrowisata buah, pihaknya akan mengucurkan dana sebesar Rp 149 juta, yang dikelola dua Kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Makmur dipimpin Tedi Hendra (beranggota 20 orang), dan Kelompok Tani Sejahtera dipimpin Timbul Yono (beranggota 20 anggota).
" Kedua kelompok tani ini yang akan mengelola agrowisata buah Desa Jalur Patah, untuk jenis tanaman buah Melon, Jagung, Labu Madu, Mentimun, Kangkung dan LADO akan ditanam di lokasi pasar dengan seperempat hektare, dan Kedelai di dusun libuai dengan luas lahan seperempat hektare, " ujarnya
Ini merupakan salah satu peluang bisnis paling menggiurkan saat ini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, dirinya mengajak warga masyarakat khususnya generasi muda untuk kembali ke alam, mengembangkan potensi wilayah yang ada.
Untuk mewujudkan agrowisata buah tersebut, pihaknya sudah melakukan pengolahan lahan (menggunakan hantraktor), pembuatan pondok kerja serta pemasangan pagar kawat/wareng dan dibuat lanjaran atau junjungan tanaman. " Kita juga akan membuat sumur bor, penyediaan bibit, pupuk urea (5 ton) dan pupuk dasar dolomit (2 ton), " ujarnya.
Sementara dilahan seluas satu seperempat hektare yang berada di Dusun libuai, akan ditanam kedelai. Untuk penyediaan bibitnya dari Cabang Dinas Pertanian sekitar 60 kilo. " Total anggaran keseluruhannya sekitar Rp. 149 juta (dua tempat), yang berasal dari dana desa, jika berhasil pengelolaannya, bisa diserahkan ke Bumdes, dengan harapan Bumdes bisa lebih berkembang, " ujarnya.
Diharapkan kedepannya, Desa Jalur Patah akan menjadi tujuan bagi masyarakat untuk menyaksikan agrowisata buah di Kuansing, " tuturnya. (Replizar)***